LINGKUNGAN HIDUP
Disusun
oleh :
1. Aprilia
Delvi Wulandari
2. Ika
Harsanti
3. Irmadianiz
Luciana Dewi
4. Puti
Febrian Sastika Bhakti
SMK NEGERI 1 DONOROJO
TEKNIK KOMPUTER & JARINGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Lazimnya
manusia bergantung pada bagaimana keadaan lingkungan di sekitarnya yaitu sumber
daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam tersebut
yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat
manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia
sebagai komponen tubuh manusia yang terbesar. Untuk menjaga keseimbangan, air
sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang
baik.
Selain
itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia.
Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam
kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani disebabkan
adanya sejumlah faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu mengenai
keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di
berbagai daerah.
Komponen
lingkungan hidup secara garis besar terbagi tiga kelompok, yaitu kelompok
biotik (flora dan fauna darat dan air), kelompok abiotik (sawah, air dan udara)
dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya dan kesehatan masyarakat).
B. Rumusan
Masalah
1. Apa definisi lingkungan hidup?
2. Apa saja unsur-unsur lingkungan
hidup?
3. Mengapa lingkungan hidup sangat
urgen bagi kehidupan manusia?
4. Apa bentuk-bentuk kerusakan
lingkungan hidup dan penyebabnya?
5. Bagaimana upaya melestarikan
lingkungan hidup?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi lingkungan
hidup.
2. Mengetahui unsur-unsur lingkungan
hidup.
3. Memahami urgensi lingkungan bagi
kehidupan manusia.
4. Mengetahui bentuk-bentuk kerusakan
lingkungan dan penyebabnya.
5. Mengetahui upaya pelestarian
Lingkungan Hidup.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Definisi
Lingkungan Hidup
Lingkungan
hidup menjadi bagian mutlak dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Istilah lingkungan
hidup yang dalam bahasa Inggris disebut environment, dalam bahasa
Belanda disebut Millieu, sedangkan dalam bahasa Perancis disebut dengan I'environment.
Berikut
ini adalah definisi lingkungan hidup menurut para ahli:
1.
S.J MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF
Lingkungan hidup didefinisikan
sebagai semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung
mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organism.
2.
PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO
Lingkungan hidup merupakan jumlah semua benda dan kondisi
yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
3.
PROF. DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO,
SH
Lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi, termasuk di
dalamnya manusia dan tingkah
perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi
hidup serta kesejahteraan manusia
dan jasad hidup lainnya.
4.
MICHAEL ALLABY
Lingkungan hidup didefinisikan sebagai : the physical,
chemical and biotic condition surrounding and organism atau kondisi yang
mencakup fisik, kimia dan biotic,termasuk,organisme.
5.
JONNY PURBA
Lingkungan hidup merupakan wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi
sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan nilai.
6.
SRI HAYATI
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda
dan keadaan mahluk hidup. termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup
lainnya.
7.
Pengertian lingkungan hidup menurut
Undang Undang No. 23 Tahun 1997
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang,
tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ber-Wawasan Nusantara
dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
B. Unsur-unsur Lingkungan Hidup
Istilah lingkungan hidup sering digunakan untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk
hidup di bumi. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup terbagi
tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika
kalian berada di kebun sekolah, sehingga lingkungan hayatinya didominasi
tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang
dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku
sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat
adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota
masyarakat.
3.Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur lingkungan
hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara,
iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi
kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika
air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja
kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi
bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak
teratur, munculnya berbagai penyakit, dll.
C.
Urgensi Lingkungan Hidup Bagi Kehidupan
1. Urgensi Lingkungan sebagai tempat
tinggal
Tiap-tiap
makhluk hidup akan bertempat tinggal di dalam lingkungan tempat mereka berada.
Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya masing-masing. Dalam hal
ini makhluk hidup dalam lingkungan ada yang hidup sebagai individu, populasi,
komunitas atau ekosistem tertentu.
2.
Urgensi Lingkungan sebagai tempat mencari makan
Keseimbangan lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika
rantai makanan, jaring makanan, dan piramida makanan tepat. Hakekatnya tiap
komponen dalam lingkunga hidup dapat dikatakan sebagai “ satu untuk yang lain’.
Contoh rumput dimakan rusa dan rusa dimakan harimau dan seterusnya.
3.
Urgensi Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas
Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang
bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Sehubungan dengan itulah terjalin
interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antar sesama manusia. Melalui
proses interaksi sosial manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.
4.
Urgensi Lingkungan sebagai Wahana/Tempat bagi Kelanjutan
Kejadian tumpahnya minyak mentah di laut lepas akibat
kebocoran
kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara dan ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara dan ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
D.Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup
dan Faktor Penyebabnya
Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal
kualitas maupun kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat
mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Penurunan kualitas dan
kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Kerusakan lingkungan
hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan
lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia.
1. Kerusakan
Lingkungan Akibat Proses Alam
·
Letusan Gunung Api
Menyemburkan
lava, lahar, material-material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas,
serta debu-debu vulkanis disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut
dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk
kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan
lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan.
Uap
belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena
dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat
berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan),
karena mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan yang menempel
di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Tumbuhan pada kondisi ini
tidak bisa berfotosintesis dan lambat laun akan mati. Perlu waktu
bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Namun demikian, setelah kembali
normal, daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses
peremajaan tanah.
·
Gempa Bumi
Makin
besar kekuatan gempa kerusakan yang ditimbulkannya semakin parah di muka bumi.
Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan
rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran
bawah tanah rusak, dan lain-lain. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka
akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas
daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi.
·
Banjir
Merupakan
gejala alam murni jika kondisi alam memang mempengaruhinya, misalnya hujan
terus menerus terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah
sungai. Banjir bisa karena ulah manusia, seperti penggundulan hutan di kawasan
resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam
atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir,
antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi
aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya
manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap
musim penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia.
·
Tanah Longsor
Terjadi
akibat proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana alam ini
dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan
prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor
pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi agak
miring atau berlereng curam.
·
Kemarau Panjang
Penyimpangan
iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama
dari biasanya. Bencana ini menimbulkan banyak kerugian, seperti mengeringnya
sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran
hutan, dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.
·
Badai atau Angin Topan
Bencana
alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai
bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau
angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia.
Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh
adalah angin topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia
a)
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran
disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar
(polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar
tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan.
Berdasarkan
jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1. Pencemaran Udara
Ditimbulkan
oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran,
khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh
kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau
roket.
Dampak
yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen
(O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air
hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah,
atau tumbuhan. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain:
Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan
penyakit pernapasan lainnya, rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada
logam, dan memudarnya warna cat, terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya
menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi
di udara, adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara
secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub dan
terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
2. Pencemaran Tanah
Disebabkan
karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan
di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk
atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian,
sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi
tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat
kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis
yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.
3. Pencemaran Air
Terjadi
karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti
deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu,
tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi
atau pencemaran.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya
ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah,
air permukaan, dan air laut. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara
lain: Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan
oksigen, Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi),
Pendangkalan dasar perairan, Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan
serangga air, Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah, dan menjalarnya
wabah muntaber.
4. Pencemaran Suara
Menimbulkan
efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak
jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing
damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.
Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang memiliki kekuatan > 80
desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor,
mesin-mesin pabrik, mesin kereta api, mesin jet pesawat, dan instrumen musik.
b) Degradasi Lahan
Degradasi
lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh
manusia yang tidak peduli dengan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi
lahan seperti:
·
Lahan kritis , Terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
·
Kerusakan ekosistem laut, Terjadi karena eksploitasi
hasil-hasil laut secara besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan
menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk menangkap
ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya habitat
ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat
berkurang bahkan punah.
·
Kerusakan hutan, Terjadi umumnya karena ulah manusia seperti penebangan
liar, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang
ditimbulkannya misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata
air, serta dapat menimbulkan bahaya tanah longsor dan banjir.
E. Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup
Upaya
melestarikan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia.
Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan
tanggung jawab pemerintah saja, namun menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan
beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat
pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup.
Beberapa upaya melalui kebijakan
pemerintah untuk pelestarian lingkungan antara lain :
·
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
·
Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 148/11/SK/4/1985
tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
·
Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
·
Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) pada
tahun 1991.
Beberapa
upaya pelestarian lingkungan dapat pula dilakukan dengan cara berikut ini :
·
Mengolah tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta
mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
·
Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
·
Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan
gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian
hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat
terjaga.
·
Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri
yang ramah lingkungan.
·
Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para
pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara
besar-besaran.
Sementara itu, sebagai seorang
pelajar atau mahasiswa, ada beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai
bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut :
·
Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM
·
Menghemat penggunaan kertas dan pensil
·
Membuang sampah pada tempatnya
·
Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
·
Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan hidup sebagai bagian yang mutlak
dari kehidupan manusia memiliki tiga unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik),
Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik). Urgensi lingkungan hidup bagi
kehidupan manusia dapat sebagai tempat tinggal, tempat mencari makan, tempat
beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di
lakukan jika lingkungan itu rusak, baik faktor dari alam maupun faktor dari
manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita
bersih dan layak di tempati.
B. Saran
Diharapkan
peran serta berbagai pihak untuk melestarikan lingkungan sekitar, agar kita
dapat memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk di tempati. Kerusakaan
pada lingkungan tergantung dari cara kita merawatnya. Apabila datang bencana
alam salah satu penyebabnya adalah diri kita sendiri. Lingkungan perlu dirawat
agar terlindungi dan kita semua mampu menghirup udara segar dari lingkungan
yang indah dan asri.
0 Comments